cinta 14 juta rupiah
bagaimana jika prosesmu mencari cinta sejati harus berbayar?
14 juta rupiah misalnya.
saya selalu senang mendengar cerita cinta yang aneh dan penuh intrik. terlepas akhir cerita akhirnya harus bahagia atau histeris kehilangan.
ibuk samitra senang mengabarkan kegiatan hariannya di sekolah. interaksinya dengan anak didiknya. kelucuan yang terjadi di tengah-tengah rapat komite. juga, kisah cinta rekan sejawatnya yang kandas karena cinta berat sebelah. tidak seimbang. cinta hanya tumbuh di satu pihak.
sebut saja miranda. ibu guru muda yang baru saja berstatus guru PPPK. muda, tenaga meledak-ledak, royal, ceria. sayangnya, cukup ceroboh soal perasaan. ia mudah takluk. gagal menggunakan logika. gampang melayang hanya dengan kata-kata manis.
beberapa bulan sebelum dilantik, miranda dekat dengan seorang laki-laki. ibu guru muda jatuh cinta berat. banyak merelakan waktunya habis berdua putar-putar gunungkidul. menikmati mie ayam di karangmojo. beli bakso bakar di dekat lapangan alun-alun wonosari. atau makan romantis di kedai SS.
kedekatan inilah yang mengalirkan perasaan miranda ke puncak harapan. ia merasa dicintai dan siap diseriusi. target menikah kurang dari dua tahun lagi bukan sekedar khayalan pengantar tidur. laki-laki good-looking, sefrekuensi, walau berdompet minimalis tidak masalah. mencintai dan dicintai sudah lebih dari cukup naik ke kapal rumah tangga.
laki-laki itu mengambil momentum. memanfaatkan keadaan. miranda yang bucin dijadikan ATM berjalan. punya banyak mau dan selalu terkabulkan lewat rayuan maut. beragam paket yang dibeli secara online datang lebih sering daripada hujan di bulan juni. miranda yang dirasuki rasa bahagia tidak suka mengkalkulasikan urusan cinta dan pengorbanan isi dompet digital. tidak sepadan untuk diperdebatkan serius.
SK pengangkatan sudah di tangan. usianya di dalam lemari tidak sampai seminggu. miranda membawanya sekolah untuk sementara di bank. ditukar dengan uang beberapa puluh juta. saya memahami posisi tersebut. ia ingin balas dendam pada keinginan yang selalu ditahan-tahan karena mengutamakan urusan primer.
celakanya si laki-laki tahu laku miranda. dibuatlah skenario matang untuk bisa membuat miranda mau menyerahkan uang dengan nominal dua digit. laki-laki itu jago urusan perkakas motor dan memiliki kemauan untuk membuat bengkel kecil. selama ini ia memang kerja serabutan. mengandalkan panggilan orang lain yang butuh tenaganya. ia ingin mandiri, menjadi bos untuk dirinya sendiri, tidak diatur jam kerja.
miranda yang sudah merasa memiliki akhirnya menyerahkan 10 juta tanpa ada perjanjian di atas kertas. akad uang itu memang utang dan akan dikembalikan setelah bengkel itu berdiri dan punya laba. di kepala miranda utang itu akan lunas jika ia bisa menikah dengan si laki-laki. mensupport pasangan untuk berdaya memang wajib dilakukan.
kurang dari seminggu miranda menanyakan bagaimana progres bengkel itu. berdiri di mana? kapan akan menerima motor bermasalah pertama? patut dirayakan dengan kencan di warung batagor dekat pasar wonosari yang enak itu. miranda justru diberi kejutan pertama. uang itu belum dipakai untuk urusan bengkel. dana segarnya dipakai untuk membayar biaya pengobatan ibu laki-laki itu di rumah sakit. menebus obat dan layanan rumah sakit.
pukulan pertama sudah masuk. miranda masih menganggap ini kejadian eksternal yang tidak bisa diantisipasi lebih dini. tentu nyawa calon ibu mertua jauh lebih penting daripada sebuah bengkel sederhana.
miranda menanyakan dirawat di mana? di rumah sakit umum kah? klinik swasta kah? atau sudah ada di rumah? ia ingin berkunjungan dengan sedikit buah tangan. menengok camer untuk pertama kalinya tentu momen positif buat miranda. ia bisa menunjukkan kesan impresif positif pertama.
sayangnya, si laki-laki tidak membiarkan miranda datang menjenguk. ia menolak memberikan alamat rumah. selama ini memang miranda tidak pernah tahu laki-laki itu tinggal di mana. mereka selalu bertemu di tengah kota atau sesekali datang ke sekolah sebagai titik jumpa.
penuh alasan yang beragam dari laki-laki untuk menunjukkan bukti ke mana larinya uang tersebut sebenarnya. bengkel tetap fiktif. bisa saja sakit ibunya juga karangan semata untuk menyembunyikan hal yang benar tapi menyakitkan buat miranda.
suatu sore si laki-laki ketahuan jalan bersama perempuan oleh rekan guru yang lain. mendengar berita itu miranda mendadak mendidih dan mengkonfrontasi si laki-laki. lagi-lagi sedikit kalimat yang mengelabui, seketika emosi miranda reda. ia percaya penuh pada laki-laki itu. katanya cinta butuh percaya.
semakin banyak kabar yang masuk tentang keberadaan laki-laki itu dengan perempuan lain semakin membuat miranda membangun tembok di dinding sanggahan. ia tetap berpikir jernih jika perempuan itu adalah sepupu dari si laki-laki. begitu tutur miranda mengulang perkataan si laki-laki.
bengkel itu kembali digaungkan. benar-benar akan direalisasikan, tapi butuh dana tambahan untuk menutupi kekurangan yang katanya terpakai buat pengobatan ibunya. sekajap saja uang 4 juta sudah berpindah rekening. hasilnya masih sama saja, sudah sebulan lebih bengkel itu tidak pernah nampak sama sekali.
si laki-laki mulai merasa jika misinya mulai ketahuan. ia mengatur strategi untuk mundur tanpa harus mengganti uang yang sudah diraupnya dengan modal merayu. ia cukup lama menghilang dari peredaran miranda.
suatu hari di sore cerah untuk jiwa yang neraka buat miranda, ia melihat sendiri jika laki-laki yang dikira calon imamnya itu berpegangan tangan dengan perempuan yang diakui sebagai sepupu di alun-alun kota. mereka nampak bahagia. tak peduli tatapan banyak mata. Sindirin tukang soto tidak dipedulikan. bisik-bisik sekumpulan ibu-ibu tak mempan melepas genggaman. miranda diliputi rasa cemburu dan kecewa yang berat. kakinya kaku tidak bisa melabrak. ia penuh ragu maju. akhirnya ia memilih pulang dan menumpahkan semua kekesalan dan kebodohannya di dalam kamar. ia menangis begitu kencang.
keterpurukan itu membuat performanya di sekolah monoton. ia miskin cerita. enggan diajak makan besar. selalu pulang lebih duluan. takut mengambil tindakan ceroboh, kawan-kawan di sekolahnya mencoba merangkul dan memberinya semangat kembali. hati boleh patah, tapi utang di bank tetap harus dicicil. kerjamu perlu dikeraskan kembali.
si laki-laki sempat mengirim pesan WA. ia mengakui jika perempuan itu adalahnya pacarnya. ia pamit dan tidak bisa meneruskan hubungan. ia memilih perempuan lain. uang 14 juta itu tidak disinggungnya sama sekali. setelah itu nomor WA-nya tidak pernah aktif lagi.
miranda sudah kursus perasaan dengan biaya 14 juta. pelajaran berharga, tapi gaji tetap harus dipotong meski hati sudah sangat patah sepatah-patahnya.