Mengeliminasi Calon Presiden

rahmat.suardi
2 min readFeb 5, 2024

pasca debat semalam, saya sudah tahu akan menyerahkan suara ke mana. sebagai guru, saya tentu meng-highlight yang punya program jenius soal keberpihakannya pada tenaga pendidik. meski semalam tidak tersampaikan secara detail, namun, ada upaya untuk membawa perubahan baru soal pendidikan kita ke depannya. ini sebagai pertanda jika pendidikan akan serong ke arah yang lain nantinya.

secara pragmatis, saya menggunakan metode eliminasi saat hendak menentukan pilihan. saya sudah menyingkirkan satu pasangan pasca debat kedua. dengan alasan yang sangat subjektif tentu saja. ini bukan soal keberpihakan yang absolut, melainkan ada kebosanan setelah satu dekade dikuasai dan dibuat gregetan oleh partai penguasa. ini saatnya sesuatu yang baru. bukan lagi disetir dari belakang.

bukan berarti pilihan yang sudah diputuskan bisa seratus persen bisa diandalkan. pasangan pilihan saya ini, jika terpilih dan menjadi indonesia no.1, tentu tidak sempurna. mereka akan punya banyak lobang sana-sini yang akan dikritik tanpa ampun saat semua program-program andalannya tidak berjalan semestinya. presiden kita sekarang yang bertahan dua periode saja habis dipuja dan kritik setiap hari karena setiap kebijakannya akan melahirkan tepuk tangan dan cacian. akan ada pihak diuntungkan dan dirugikan. sisa memilih yang mana saja, mau ke rakyat kecil atau sekelompok golongan.

pendidikan jadi sorotan utama saya karena benar-benar paham apa yang terjadi di lapangan. pernah punya pengalaman empiris mengajar di daerah 3t (papua barat). menjadi tenaga pengajar selama 5 tahun buat kaum marjinal indonesia di malaysia. hingga mengajar di sekolah swasta di jogja yang letaknya di kelilingi institusi pendidikan terbaik terbaik di negeri ini, ternyata masih bersusah payah untuk mempertahankan marwahnya sebagai sekolah yang sudah memberi layanan pendidikan lebih dari tiga dekade.

pendidikan adalah fondasi dasar bangsa untuk menciptakan manusia unggul di masa yang akan datang. memang butuh waktu panjang, tapi ini manifestasi terbaik kita buat memajukan negara. untuk masuk dalam hitungan negara maju kita butuh pendidikan yang berkualitas. kita mesti sabar menapaki jalan menuju ke sana. berinvestasi pada manusianya berarti kita menaruh harapan berlebih ke pundak para pendidik.

janji dan ide terobosan baru memang baru sebatas retorika semata. semuanya dikemas dalam produk mentah yang baru akan diproduksi pasca dilantik nanti. berarti akan ada penyesuaian-penyesuaian terkini kelak saat kabinet sudah dibentuk.

hal lain yang saya tunggu adalah siapakah yang akan menjabat menteri pendidikan nanti? apakah orang yang sama? jika sama arah pendidikan tetap pada rute yang serupa. jika mengalami pergeseran orang maka patut ditunggu garapan programnya. yang jelas, ia tidak akan meneruskan hal yang sudah berjalan sekarang. akan ada perubahan signifikan yang terjadi. dan itu akan merepotkan kembali para pelaksana paling di bawah setiap kebijakan yang diputuskan, yakni guru. anggaran? tentu akan tersedot habis-habisan lagi. siklus yang selalu sama terjadi di setiap perhelatan 5 tahun pemilihan presiden.

jogja, februari 2024

--

--