Selamat Tinggal Lalu Kembali Lagi Untuk Mengucapkan Selamat Tinggal

rahmat.suardi
1 min readSep 23, 2019

--

Sedikit-sedikit turun ke bawah

Melihat waktu yang tidak bisa bilang apa-apa

Aku ragu kamu mau memperpanjang perasaan

Jangan-jangan undanganmu ini adalah perpecahan

Langit tidak bisa membalas awan yang membawa airmata

Kau ingin lepas dari ikatan yang kita cipta di atas meja makan kedai cepat saji

Percakapanmu cukup lancar

Sepertinya kau menghapalnya dengan baik

Titik koma berada persis di tempatnya

Bilang usai dengan mudah tanpa memintaku menjelaskan apa-apa selain menerima

Kau melihat aku sebagai kata benda yang usang

Dililit kata sifat baik sebagai alasan untuk menjaring kata kerja pergi

Kau bilang berpisah itu bukan urusan yang rumit, ini sederhana, hanya perlu menerima dan tidak perlu mengkhawatirkan hari esok kalau masih ada perasaan yang tersisa.

Aku meminta kesempatan berbicara

Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan

Aku masih suka kamu dan perasaan adalah batang pohon yang tumbuh subur mencari cahaya yang ada di matamu

Kau bilang perkara perasaan hanya untuk mereka yang terlalu memikirkan masa depan dengan rasa khawatir yang berlebihan.

Kata baik-baik saja tidak selalu ampuh menutupi jiwa-jiwa yang rintih

Perkara perih memang urusanmu, perkarah sedih urusanku.

Saat besok pagi telah menjadi hari yang baru

Bukan berarti kesedihan pergi ke tempat yang lain

Ia tetap tinggal dan mencoba memahami tuannya

Seperti sore yang selalu mengucapkan selamat tinggal lalu kembali lagi untuk mengucapkan selamat tinggal lainnya.

Johor, 2019

--

--

rahmat.suardi
rahmat.suardi

Written by rahmat.suardi

anything about football and coffee.

No responses yet