Selamat Tinggal Lalu Kembali Lagi Untuk Mengucapkan Selamat Tinggal
Sedikit-sedikit turun ke bawah
Melihat waktu yang tidak bisa bilang apa-apa
Aku ragu kamu mau memperpanjang perasaan
Jangan-jangan undanganmu ini adalah perpecahan
Langit tidak bisa membalas awan yang membawa airmata
Kau ingin lepas dari ikatan yang kita cipta di atas meja makan kedai cepat saji
Percakapanmu cukup lancar
Sepertinya kau menghapalnya dengan baik
Titik koma berada persis di tempatnya
Bilang usai dengan mudah tanpa memintaku menjelaskan apa-apa selain menerima
Kau melihat aku sebagai kata benda yang usang
Dililit kata sifat baik sebagai alasan untuk menjaring kata kerja pergi
Kau bilang berpisah itu bukan urusan yang rumit, ini sederhana, hanya perlu menerima dan tidak perlu mengkhawatirkan hari esok kalau masih ada perasaan yang tersisa.
Aku meminta kesempatan berbicara
Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan
Aku masih suka kamu dan perasaan adalah batang pohon yang tumbuh subur mencari cahaya yang ada di matamu
Kau bilang perkara perasaan hanya untuk mereka yang terlalu memikirkan masa depan dengan rasa khawatir yang berlebihan.
Kata baik-baik saja tidak selalu ampuh menutupi jiwa-jiwa yang rintih
Perkara perih memang urusanmu, perkarah sedih urusanku.
Saat besok pagi telah menjadi hari yang baru
Bukan berarti kesedihan pergi ke tempat yang lain
Ia tetap tinggal dan mencoba memahami tuannya
Seperti sore yang selalu mengucapkan selamat tinggal lalu kembali lagi untuk mengucapkan selamat tinggal lainnya.
Johor, 2019